Pada tanggal 28 September 2020, PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk mengadakan public expose secara virtual. Adapun TBIG adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis penyewaan menaratelekomunikasi. Berdasarkan materi public expose yang telah dipublikasikan, rangkuman kinerja TBIG hingga Q2 2020 adalah seperti ditampilkan pada tabel berikut ini:
2019 | 2020 (annualized) | Delta | |
Jumlah menara(site) | 15.589 | 15.893 | 1,9% |
Tenant | 28.740 | 31.039 | 7,9% |
EBITDA | 4.011 M | 4.556 M | 13,5% |
EBITDA margin | 85,4% | 86,6% | 1,4% |
Beberapa key takeaway dari public expose TBIG yang bisa menjadi perhatian kita adalah:
- Per 2019, persebaran menara milik TBIG adapun 57% ada di wilayah pulau Jawa, 27% di Sumatra, 7% di Kalimantan, dan 9% di pulau-pulau lainnya.
- Pandemi COVID-19 memaksa banyak orang melakukan kegiatan bekerja dari rumah (WFH). Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi pendapatan TBIG, karena pelanggan TBIG adalah operator telekomunikasi yang sangat diuntungkan dengan kegiatan WFH ini.
- Fokus TBIG pada tahun ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan secara organik dengan menambah jumlah tenant penyewa. Target pertumbuhan penyewa pada tahun ini adalah sebanyak 3000 tenants. Hingga 30 Juni 2020, TBIG telah berhasil menambah 2517 tenant dengan tenancy ratio 1,97.
Dari data dan key point di atas, kita bisa melihat bahwa selama pandemi ini, kinerja TBIG malah semakin bertumbuh dan sama sekali tidak merasakan dampak negatif dari COVID-19. Karena itu wajar saja, jika market menghargai saham TBIG di harga yang cukup premium. Yaitu 5,9 kali nilai buku. Jika ingin berinvestasi di saham TBIG, lebih baik menunggu hingga harga sahamnya cukup terkoreksi agar mendapatkan marjin pengaman yang cukup.
Materi public expose TBIG dan hasil tanya jawab bisa dilihat di link berikut ini
Materi public expose TBIG
Hasil tanya jawab
Apabila link error, silakan menghubungi saya untuk diperbaiki