Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), telah mengadakan public expose secara online pada tanggal 18 September 2020 yang lalu. Kegiatan usaha HMSP utamanya adalah memproduksi berbagai macam rokok, baik sigaret kretek mesin (SKM), maupun sigaret kretek tangan (SKT). Berdasarkan materi public expose yang telah dipublikasikan, beberapa poin penting dari public expose HMSP adalah sebagai berikut:
- Industri rokok tertekan cukup dalam pada 2020, terutama disebabkan oleh kenaikan harga akibat cukai dan pandemi COVID-19
- Daya beli masyarakat konsumen HMSP menurun, karena banyak di antara konsumen HMSP yang berstatus pekerja harian, yang paling rentan dengan dampak dari pandemi.
- Tren konsumsi rokok masyarakat mulai berubah; membeli rokok dengan kadar tar yang lebih tinggi, kemasan lebih kecil, dan merk dikenakan cukai lebih murah.
- Performa HMSP juga terdampak dari perilaku downtrading konsumen, yang berpindah dari produk yang mahal ke produk yang lebih murah harganya.
- HMSP tetap berkomitmen untuk berinvestasi dan melindungi segmen rokok SKT yang merupakan segmen padat karya dan membutuhkan banyak tenaga kerja.
- HMSP juga telah menerapkan protokol New Normal dengan mengedukasi seluruh karyawannya untuk mematuhi protokol kesehatan, baik di rumah, transportasi, dan di pabrik/kantor. Ini karena beberapa waktu lalu pabrik HMSP di Rungkut sempat menjadi salah satu kluster penularan COVID di Surabaya sehingga HMSP terpaksa menutup sementara pabrik tersebut. Hal ini tentunya juga berdampak pada karyawan dan produksi HMSP.
- HMSP telah mulai mendistribusikan produk IQOS, yaitu produk hasil tembakau yang diklaim lebih sehat dibandingkan rokok. Namun distribusi produk ini masih terbatas, karena masa pandemi yang dinilai kurang tepat untuk melakukan peluncuran produk baru.
- HMSP berharap pemerintah kedepannya dalam menaikkan cukai rokok, tetap memperhatikan kesejahteraan industri rokok secara keseluruhan, dan diharapkan untuk produk-produk SKT yang memiliki banyak tenaga kerja, tidak dibebani cukai sebesar produk dari kategori lain.
- HMSP menerapkan strategi “price laddering” dalam menghadapi perang harga. Sehingga dalam satu kategori produk, HMSP memiliki hingga tiga produk yang berbeda, sehinggap HMSP bisa tetap kompetitif di mata konsumen.
Materi public expose HMSP dan hasil tanya jawabnya bisa didownload di link di bawah ini
Materi public expose HMSP
Hasil tanya jawab