PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengadakan public expose via Zoom pada tanggal 28 Agustus 2020 yang lalu. BBNI adalah perusahaan yang bergerak di sektor perbankan, dan merupakan salah satu BUMN yang juga perusahaan publik. Berdasarkan materi public expose, kinerja BBNI hingga H1 2020 adalah seperti ditunjukkan dalam tabel berikut
H1 2019 | H1 2020 | Delta | |
Total aset | 843.214 M | 880.124 M | 4,4% |
Penyaluran kredit | 549.234 M | 576.776 M | 5% |
Dana pihak ketiga | 595.067 M | 662.377 M | 11,3% |
Pendapatan bunga bersih | 17.613 M | 17.797 M | 1% |
Pendapatan non bunga | 5.375 M | 5.549 M | 3,2% |
Laba bersih | 7.634 M | 4.456 M | -41,6% |
CASA | 64,6% | 65,4% | 0,8% |
Cost of Fund | 3,2% | 2,9% | -0,3% |
NIM | 4,9% | 4,5% | -0,4% |
ROE | 14,4% | 8,7% | -5,7% |
NPL gross | 1,8% | 3% | 1,3% |
NPL nett | 0,8% | 0,5% | -0,3% |
LDR | 92,3% | 87,8% | -4,5% |
CAR | 18,7% | 16,7% | -2% |
Dari data di atas bisa dilihat bahwa meskipun Dana pihak ketiga BBNI dan penyaluran kredit meningkat, tapi laba bersih mengalami penurunan cukup signifikan. Ini karena pada awal 2020, ada penerapan standar akuntansi PSAK 71 yang mengharuskan BBNI mencadangkan dana lebih banyak untuk CKPN nya, sehingga menggerus laba.
Selain itu, pandemi COVID-19 juga memaksa sektor sebagian besar bank, termasuk BBNI, untuk merestrukturisasi kredit dari sebagian nasabah yang terdampak oleh pandemi. Ini terlihat juga dari pendapatan bunga bersih yang hanya naik tipis sebesar 1 persen, dan NPL gross yang meningkat sebesar 1,3%. Untungnya BBNI masih bisa menekan angka NPL net sebanyak 0,3%.
Beberapa poin penting yang bisa diperhatikan dari public expose BBNI kali ini adalah:
- BBNI telah mengambil langkah pencegahan untuk meminimalisir penurunan kualitas aset seperti menambah CKPN dan melakukan restrukturisasi kredit bagi nasabah yang terdampak oleh pandemi.
- BBNI juga terus memperbaiki rasio CASA dan mencari sumber dana non-konvensional untuk meningkatkan cadangan likuiditasnya.
- BBNI terus melakukan ekspansi bisnis secara prudent dengan menyalurkan kredit pada sektor-sektor pilihan.
- BBNI telah menyiapkan diri untuk menghadapi era digital dengan membangun ekosistem B2B dan B2C melalui digital channel, membangun asitektur digital, bekerjasama dengan fintech, serta melakukan adopsi teknologi seperti membangun Big Data dan membangun kapabilitas terkait teknologi blockchain.
- BBNI telah menerima penempatan dana pemerintah sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar 5 triliun. Hingga 28 Agustus 2020, BBNI telah berhasil menyalurkan kredit sebesar 12 triliun dari target 15 triliun yang ditetapkan Kemenkeu. Sebagian besar kredit disalurkan kepada UMKM dan korporasi berorientasi ekspor, padat karya, dan ketahanan pangan.
- CAR BBNI turun sebesar 2% pada H1 2020, terutama disebabkan oleh kenaikan CKPN akibat implementasi PSAK 71, serta pembagian dividen pada pemegang saham di bulan Maret.
Materi public expose BBNI dan hasil tanya jawab dapat didownload di link berikut ini
Materi public expose BBNI
hasil tanya jawab
Jika link di atas error, silakan menghubungi saya untuk diperbaiki.